Flu Burung dan Upaya mengurangi resiko terjangkitnya




  1. Upaya mengurangi resiko terjangkit flu burung
Upaya untuk mengurangi resiko berjangkitnya flu burung adalah dengan menyebar luaskan informasi yang benar mengenai penanganan flu burung, Pengalaman telah menun jukan apabila masyarakat mendapat informasi yang benar maka tidak jarang masyarakat sendiri kemudian dapat menyebarkan dan mengembangkan menjadi kekuatan perubahan yang besar untuk menghadapi berbagai masalah termasuk flu burung.
Terkait dengan hal tersebut, bersama ini perlu untuk diketahui oleh masyarakat Denpasar khususnya dan Bali pada umumnya yang telah diresahkan oleh menyebarnya virus flu burung yang mematikan itu, agar masyarakat senantiasa mengetahui apa flu burung itu dan tindakan apa yang bisa dilakukan agar terhindari dari marabahaya flu burung, melalui tulisan ini akan dicoba untuk menginformasikanya, mulai terjangkit antar unggas sampai pada manusia.

  1. Flu Burung
Flu burung adalah penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus H5N1, flu burung sangat berbahaya karena menyebabkan kematian unggas secara mendadak dan menyebar dengan cepat seperti; ayam, itik,angsa,kalkun, burung puyuh, burung-burung liar dan beberapa binatang dapat terkena infeksi flu burung, juga dapat menular pada manusia yang menyebabkan kematian. Virus H5N1 mempunyai karakteristik tersendiri karena dapat bertahan di dalam kerongkongan unggas dan lingkungan seperti air dan tanah dalam waktu beberapa minggu, virus tersewbut juga bisa bertahan dalam waktu panjang pada suhu dingin dan virus bisa mati jika makanan dimasak hingga matang.

  1. Pencegahan Flu Burung Antar Unggas.
Hal-hal yang menyebabkan infeksi virus flu burung pada unggas seperti; kontak langsung sesama unggas, anatara unggas yang sehat bercampur dengan dengan unggas yang terinfeksi saat berkeliaran di halaman atau berada dalam satu kandang, burung-burung liar. Disamping itu terjadi kontak tidak langsung misalnya kotoran unggas yang terkena virus dari burung-burung liar, sumber air (danau,kolam) tercemar kotoran atau bulu dari unggas terinfeksi virus, jerami tempat sarang unggas yang terinfeksi, virus yang terbawa oloeh manusia datang dari daerah yang terjangkit melalui baju, perkakas; cangkul, sekop,sangkar bak atau peti telur dan bisa juga lewat alat transportasi seperti;
sepeda, dan ban sepeda motor dan bisa juga melalui pakan unggas yang terinfeksi.

  1. Gejala Flu Burung pada Unggas.
Kita harus mencurigai unggas kita telah terjangkit virus flu burung jika mengalami gejala-gejala sebagai berikut; unggas mati mendadak dalam jumlah besar tanpa gejala klinis, unggas lemas tidak berenergi dan kehilangan selera makan, jengger bengkak, berwarna biru atau berdarah dan bulu-0bulu berguguran, kepala tertunduk menyatu dengan badan, kesulitan bernafas, bengkak pada kepala dan kelopak mata, pendarahan di kulit pada area yang tidak ditumbuhi bulu terutama pada kaki, penurunan jumlah telur yang dihasilkan, diare, menggil, mengeluarkan air mata serta gelisah.

  1. Cara Mencegah Perpindahan Virus Flu Burung antar Unggas.
Flu burung dapat dicegah untuk melindungi unggas dengan mengikuti cara0cara sebagai berikut; masukan unggas kedalam kandang, jangan biarkan berkeliaran, kandangkan masing-masing unggas dalam kandang yang berbeda, beli ayam atau itik atau unggas muda yang sehat dan pisaahkan unggas yanag baru dibeli setidaknya selama dua minggu, jika unggas terlihat sakit, segera pisahkan dari yang lainya, cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan unggas, transportasikan unggas yang sehat, bersihkan halaman di sekitar kandang setiap hari dengan cara membuang kotoran unggas maupun bulunya dengan cara dibakar atau dikuburkan, cuci dan bersihkan peralatan yang dipakai di peternakan dengan disinfektan seminggu sekali, siapaun yang masuk ke halaman peternakan cuci sepatu dengan air bersabun saat memasuki gerbang, beri pakan yang menyehatakan dan air bersih pada unggas, juga beri vaksin unggas yang sehat jika memungkinkan untuk mencegah berjangkitnya virus flu burung.

  1. Langkah-Langkah Bila Unggas Mati Mendadak.
Bila unggas peliharaan kita tapa ada gejala seketika mati mendadak,hal itu perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut; laporkan kepada aparat berwenang terutama ke Dinas Peternakan atau ke dinas kesehatan, jangan buang unggas mati, musnahkan bangkai unggas dengan cara dibakar atau dikubur pada saat melakukan tindakan ini jangan lupa memakai mnasker,sarung tangan,sepatu boot, baju lengan panjang, celana panjang dan topi, setelah itu bersihkan badan dan cuci pakaian dengan sabun, bersihkan sepatu, sandal, peralatan, roda atau ban kendaraan sebelum memasuki dan meninggalkan kandang unggas, kandang dikosongkan selama dua minggu sehingga bebas flu burung, dan hanya memperjual belikan serta mengangkut unggas yang sehat.


  1. Pencegahan Flu Burung Pada Manusia
Virus H5N1 yang menyebabkan kematian pada manusia jika yang terinfeksi dan tidak mendapat perawatan dengan segera, sebagai mana yang telah terjadi di daerah Kabupaten Jembrana dan Tabanan yang sudah positif terjangkit flu burung tidak mendapat penanganan segera akhirnya meninggal dunia. Supaya tidak jatuh korban flu burung bisa ditekan seminimal mungkin perlu diantisipasi dengan langkah-langkah sebagai berikut;

  • Cara Penularan Flu Burung pada Manusia.
Manusia bisa terinfeksi atau terjangkit virus H5N1 melalui; kontak langsung dengan unggas yang telah terinfeksi saat membawa, mengangkut, menyemblih atau memproses unggas atau bisa juga terinfeksi melalui kotoran unggas, makan darah unggas mentah, makan daging atau telur unggas setengah matang.

  • Gejala gejala umum
Gejala flu burung pada manusia mirip dengan gejala flu pada umumnya seperti; mendadak mengalami demam tinggi dan berkelanyutan hingga 38 derajat celsius, mengalami sesak nafas, batuk, sakit kepala, terasa ngilu dipersendian lengan, kaki dan punggung dan sakit disekitar mata. Penyakit dapat berkembang dengan cepat dan menimbulkan permasalahan pada pernafasan hingga akhirnya menurunkan kondisi tubuh, perawatan yang terlambat akan mengakibatkan si sakit akan meninggal.

  • Cara pencegahan virus h5n1 dari unggas ke manusia
Pada saat ini tidak ada vaksin yang mampu mencegah penyakit ini, jika sudah terjangkitpada manusia penangananya sukar dilakukan. Maka dari itu pencegahan flu burung atau virus H5N1 sangatlah penting dengan cara sebagai berikut; melatih diri sendiri dan menjaga kesehatan makanan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan unggas dan produk unggas lainya, juga sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan, beli unggas yang sehat, jangan makan darah mentah, daging atau telur unggas setengah matang, jangan menyemblih unggas sakit, janaagan makan unggas mati atau sakit, hindari kontak dengan sumber yang terinfeksi, jangan biarkan anak-anak bermain di dekat kandang, jangan biarakan unggas berkeliaran di dalam rumah, gunakan masker atau sarung tangan saat kontak atau menyemblih unggas, kubur limbah unggas ( bulu, jeroan, dan darah ), mandi dan ganti pakaian dan pakaian yang dipakao kontak dengan unggas dicuci dengan sabun, jika mengalami demam tinggi, sakit pada dada, susah bernafas sakit kepala dan otot terasa ngilu sesudah kontak dengan unggas segera poergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.oleh dokter.

  • Tindakan untuk orang terinfeksi flu burung.
Untuk menghindari jatuhnya korban meninggal sebagai akibat terjangkit flu burung dapat dilakukan tindakan sebagai berikut; bawalah segera orang yang menderita demam tinggi ke rumah sakit terdekat, jangan mengobati sendiri, minumlah obat yang diresepkan oleh dokter, hindari kontak yang tak perlu dengan orang yang terinfeksi flu burung, jika harus terjadi kontak gunakan pakaian pelindung.
Partisipasi Masyarakat Untuk Mencegah Flu Burung.
Peran serta masyarakat di dalam upaya mencegah terjangkitnya flu burung sangat penting dengan cara berkomunikasi baik pada lingkungan keluarga, tetangga dan warga sekitar mengenai dampak flu burung serta cara-cara pencegahanya jika menyerang unggas dan manusia. Baik melalui pertemuan-pertemuan antar ibu-ibu rumah tangga, pertemuan kelompok, bisa juga melalui selebaran yang disiapkan oleh pemerintah. Kegiatan lainya yang bisa dilakukan diantaranya; menanamkan kepeduliuan terhadap kebersihan lingkunga, beri pengertian kepada masyarakat agar selalu melakukan vaksinasi unggas jika memungkinkan dan selalu waspada, mengamati daan melapor bila ada unggas yang mati mendadak kepada Dinas Peternakan atau ke Dinas Kesehatan.

  • Jika terjangfkit Flu Burung.
Bila sudah ada terjangkit flu burung perlu dilakukan tindakan sebagai berikut; ajari dan sediakan petunjuk pada masyarakat bagaimana cara mencegah flu burung mulai dari penyebaran hingga penularan pada manusia, ingatkan selalu masyarakat agar menjaga kebersihan dan batasi kontak dengan unggas sakit, doronglah masyarakat agar selalu mengikuti petunjuk petugas Dinas Peternakan atau Dinas Kesehatan untuk menangani unggas yang mati, ikut mendeteksi dan melaporkan wilayah terjangkit flu burung pada pihak berwenang, laporkan jika ada menderita demam tinggi setelah melakukan kontak dengan unggas sakit dan bawa segera penderita ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, para warga lebih aktif melindungi diri mereka dan keluarganyadari serangan flu burung dengan selalu menyediakan informasi dan petunjuk kemana mereka bisa memproleh bantuan dan selalu hidup bersih dan makan yang cukup bergizi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal usul Manusia Ditinjau dari kacamata islam

Pengertian dan ciri hadis mutawatir

Proses pembuatan tempe